Merdeka.com
- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes
PDTT) meresmikan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XIX di Kabupaten
Parigi Moutong, Rabu (27/9).
Perhelatan
besar tersebut menjadi instrumen bagi inovator untuk mewujudkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat desa melalui berbagai temuan yang berbasis kearifan
lokal.
"TTG
merupakan salah satu cara atau pendekatan yang ampuh dalam upaya mendorong percepatan
mewujudkan kemandirian masyarakat desa. Kita berharap sentuhan TTG mampu
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi di pedesaan," ujar
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT),
Eko Putro Sandjojo, dalam sambutannya pada Pembukaan Gelar TTG Nasional XIX, di
Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Menteri
Eko menambahkan, TTG tidaklah selalu harus alat atau mesin, melainkan juga
dapat berupa teknologi proses atau produk yang dapat menghasilkan nilai tambah
dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan. Dirinya juga mengatakan bahwa Dana
Desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis
teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi.
"Desa
dapat melakukan pelatihan kewirausahaan yang mendukung pengolahan produk
pascapanen sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan semakin meningkatnya kualitas
dan kuantitas, maka produk tersebut dapat menjadi produk unggulan kawasan
perdesaan (Prukades) dan memberi nilai tambah," lanjutnya.
Para
kepala desa diharapkan dapat memanfaatkan kegiatan TTG tersebut untuk membantu
menyosialisasikan atau memfasilitasi masyarakat akan pentingnya penerapan
teknologi tepat guna dalam pengelolaan potensi sumberdaya alam yang cukup
melimpah di desa.
Begitu
juga dengan Pemerintah Daerah khususnya kabupaten/ kota. Dukungan tersebut
dapat dilakukan dengan mengoptimalkan keberadaan kelembagaan masyarakat yang
telah terbentuk di daerah, yaitu Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna
(Posyantek).
Fungsi
Posyantek itu sendiri tidak hanya sebagai sumber informasi dan promosi yang
terkait dengan teknologi tepat guna, melainkan juga diarahkan untuk mampu
menjembatani masyarakat pengguna teknologi dengan sumber TTG (inventor/
inovator TTG).
Di
samping itu, Gelar TTG juga membuka peluang bagi para pengusaha untuk
berinvestasi dalam mengembangkan TTG di daerah. Dukungan kalangan dunia usaha
sangat dibutuhkan dalam memproduksi alat TTG dengan tingkat harga yang
terjangkau masyarakat. Dunia pendidikan juga dapat berperan dalam menciptakan
teknologi tepat guna berbasis kearifan lokal.
Bantuan
TTG unggulan untuk 10 kabupaten
Dalam
Gelar TTG Nasional XIX ini, Kemendes PDTT memberikan bantuan TTG kepada 10
kabupaten. Masing-masing mendapatkan bantuan sesuai dengan karakteristik produk
unggulan dan kebutuhan. Kesepuluh kabupaten tersebut yakni Parigi Moutong,
Sulawesi Tengah berupa peralatan teknologi pengolahan kelapa, Garut, Jawa Barat
berupa peralatan teknologi pengolahan kopi; Pesawaran, Lampung berupa peralatan
teknologi pengolahan kakao; Bantaeng, Sulawesi Selatan berupa budidaya rumput
laut; Belu, Nusa Tenggara Timur berupa pembangunan penyediaan air bersih;
Pohuwato, Gorontalo berupa peralatan teknologi pembuatan pakan ikan/ pelet;
Fak-fak, Papua berupa peralatan pembuatan sirup rumput laut; Sigi, Sulawesi
Tengah berupa bantuan permodalan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes); Bantul, D.I.
Yogyakarta berupa pengembangan Agrowisata; dan Bulukumba, Sulawesi Selatan
berupa bantuan pembangunan embung.
Dari
34 provinsi yang menjadi peserta, Gelar TTG Nasional telah menetapkan 20 produk
TTG Unggulan yang masuk dalam penjurian lomba. Produk TTG Unggulan tersebut
terbagi dalam dua kategori, yakni sepuluh produk Inovasi Desa dan sepuluh
produk Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek). Dari masing-masing kategori,
enam diantaranya akan masuk dalam babak final dan terpilih sebagai juara.
Beberapa diantara jenis TTG yang masuk dalam kategori unggulan yaitu mesin
pemisah biji kapok, teknologi burung usir burung, alat penyaring air
“Jotasubawi 01”, alat pemberi makan ikan otomatis, dan instalasi budidaya
kepiting cangkang lunak (Soka) portable.
Gelar
TTG Nasional XIX bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan yang berlangsung pada 25-30 September 2017 ini digelar di dua lokasi.
Pameran pada tanggal 25-27 September berlangsung di Lapangan Kayu Bura, Parigi
Moutong. Sementara 26-30 September berlangsung di Sirkuit Panggona, Kota Palu.
Selain pameran TTG, kegiatan juga diisi dengan lokakarya, Rapat Koordinasi
Teknis (Rakornis) Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan Widyawisata
Teknologi ke Desa Bora, Kabupaten Sigi. [hrs]
Sumber : merdeka.com
Posting Komentar