GARUT, (GE).- Tenaga Ahli Bidang Teknologi Tepat Guna
(TTG) Kabupaten Garut, Ghinan Wibawa, baru-baru ini melakukan monitoring
kegiatan pendampingan desa sekaligus membahas kegiatan di bidang Tekhnologi
Tepat Guna (TTG). Kunjungan monitoring dilaksanakan di Kecamatan
Cisompet, Kabupaten Garut beberapa waktu lalu. Kedatangan TA TTG yang
didampingi tiga orang staff tersebut diterima langsung oleh Kasi PMD Kecamtan
Cisompet, Hj. Ayi dan tiga orang pendamping desa, Asep Ridwan, Alamsyah Ridwan
dan Syamsul Ridwan. Selama kunjungan, Ghinan mendiskusikan kinerja
pendamping desa dalam proses perencanaan pembangunan desa serta memantau
kegiatan program bidang Tekhnologi Tepat Guna (TTG) di Cisompet yang dinilai
masih minim. Ghinan menjelaskan,
sebenarnya untuk mengembangkan tekhnologi tepat guna di daerah seperti di
Kecamatan Cisompet sangat mudah. “Hanya yang menjadi persoalan kesadaran
masyarakat setempat yang masih minim,” ungkapnya. Dia mencontohkan,
sampah-sampah pun bisa menghasilkan keuntungan dan memiliki potensi ekonomi
yang bagus jika dapat dikelola dengan baik.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat beberapa waktu yang lalu memberikan bantuan modal ke warga di Kec. Kersamanah
karena disana program TTG telah berjalan dengan baik. Sebab itu, kita mesti
rajin sosialisasikan ke masyarakat terkait pentingnya TTG dan sebuah kesadaran
terhadap lingkungan,” tandasnya disela-sela diskusi di ruangan Kantor Kecamatan
Cisompet.
Master hukum ini
menjelaskan, pendamping desa diharapkan dapat memberikan dorongan kepada
masyarakat untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi sederhana yang ada
disekitar masyarakat.
Diungkapkannya, di sini
(Garut) kinerja pendamping desa masih cukup mudah dan terjangkau, berbeda
dengan di Papua atau Kalimantan. “Kunjungan dari satu desa ke desa lainnya bisa
menelan biaya transfortasi Rp 10 juta dan untuk sewa perahu saja bisa mencapai
4 juta,” imbuhnya. (Sy)***
Sumber : Garut Express
Tulisan ini dikutif ulang untuk kepentingan sosial dan Pendampingan Masyarakat (Admin )***