Oleh : Asep S Jazuli
( Pendamping Lokal Desa Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang / Penggemar Kopi Hitam )
Perencanaan Pembangunan Desa
Merupakan Sebuah Kegiatan yang mutlak harus dan wajib dilaksanakan, sebab
sebuah perencanaan merupakan titik dasar
berpijak ( Titik Pamiangan ) bagi kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan,
Pelaksanaan Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan, dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa.
Pembangunan Desa harus dimulai dari proses perencanaan desa yang baik,
dan diikuti dengan tatakelola program yang baik pula. Pembangunan (pedesaan)
yang efektif bukanlah semata-mata karena adanya kesempatan melainkan merupakan
hasil dari penentuan pilihan-pilihan prioritas kegiatan, bukan hasil
coba-coba, bukan
hasil berpikir seseorang di depan Laptop ( Tidak Bagus Ituh Brother ), tetapi akibat dari proses musyawarah perencanaan yang dilakukan oleh berbagai stake holder /
kelompok kepentingan di Desa, katakanlah Perencanaan yang disusun secara
partisipatif, dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat ( DOUM )
Desa itu sendiri. Dengan mengusung sebuah spirit gotong royong, kebersamaan, dan kekeluargaan. Untuk mewujudkan sebuah perencanaan yang berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak.
Guna membangkitkan semangat partisipasi perlu dibangun sebuah kesadaran Kolektif, keberanian dan inovasi ( Out Of The Box / bukan sebagi rutinitas
semata ) yang mampu
mengakomodir kepentingan masyarakat, dan melindungi
hak-hak masyarakat desa melalui mekanisme perencanaan dan penganggaran yang
sinergis dan terintegrasi.
Ada beberapa langkah
pendekatan yang saya kira sebagai sebuah contoh sederhana dalam membangkitkan
kesadaran kolektif masyarakat, diantaranya :
- Mengembangkan Fokus Grup Diskusi
Langkah ini dilakukan melalui serangkaian pendekatan dan
bentuk-bentuk dialogis tentang gagasan Memajukan Desa, dihubungkan
dengan peluang-peluang dan potensi yang dimiliki Desa.
Sebagai salah satu contoh Kegiatan Posyandu, momentum Hari
Buka Posyandu, pelatihan Revitalisasi Posyandu / maupun dalam kegiatan promosi kesehatan dapat dijadikan wahana menggali pemikiran soal persoalan yang berkaitan dengan kebutuhan gizi dan makanan tambahan bagi bayi dan balita, Kesehatan Ibu Hamil dan Melahirkan, KB, PHBS
, atau pun sarana dan prasarana penunjang kesehatan. Kegiatan ini dapat digerakan
oleh Bidan Desa dan Ketua TP PKK Desa.
Maka dari
kegiatan ini minimal
terbangun sebuah kesadaran memikirkan perencanaan kegiatan, pelaksanaannya, dan
langkah-langkahnya.
- Meningkatkan Gerakan Lingkungan
Gerakan dalam satu lingkungan dapat dimulai dari tingkat RT, baik itu dalam kegiatan Sosial, Budaya,
Ekonomi, Sikamling, dll. Sehingga nantinya dapat dijadikan modal sosial yang akan memantik gerakan untuk membangun Desa.
Bersambung Broo..................!!!!!!!!