JABARNEWS | GARUT – Putra Cakra, tim sepakbola di bawah usia 20 tahun asal Kecamatan Malangbong, ahirnya lolos ke babak perempat final Liga Desa Nusantara Kabupaten Garut. Perhelatan sepakbola Liga Desa Nusantara ini digelar di lapangan Makorem Garut, Minggu (23/9/2018).
Official Tim Kecamatan Malangbong, Abdul Majid, menyebutkan, Putra Cakra asal Desa Malangbong lolos ke perempat final setalah menjadi juara grup
“Putra Cakra menjadi juara grup setelah mengalahkan Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan,” ujarnya, kepada Jabarnews, Minggu.
Dikatakannya, perhelatan bergengsi sepakbola Liga Desa Nusantara ini dimulai sejak Kamis (20/9/2018). Saat itu, pembukaan dilakukan Ketua KONI Kabupaten Garut, di lapangan Makorem Garut.
Sementara Kepala Desa Malangbong Adang, tampak menyemangati tim Putra Cakra.
“Yang terpenting dalam kompetisi ini adalah sportivitas. Mari kita jungjung tinggi,” ujarnya.
Ia mengapresiasi pihak Kementrian Desa dan PDTT menggelar liga sepakbola antardesa ini.
Diakuinya, banyak talenta muda pesepakbola yang bisa hadir dari kegiatan ini. Di Kecamatan Malangbong sendiri, kata dia, ada 24 desa. Tentu dengan jumlah desa terbanyak kedua setelah Kecamatan Karangpawitan, tersimpan bibit-bibit pesepakbola.
Dia menambahkan, kegiatan itu juga bisa menjadi pemantik pengembangan ekonomi di masyarakat desa.
“Momentum ini tentu bisa dijadikan ruang untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan begitu, laga semacam ini akan menjadi hal yang dinanti,” jelasnya.
Senada dengan Adang, Tenaga Ahli Tehnologi tepat Guna (TA TTG) Kabupaten Garut, Ginan Wibawa, membenarkan kegiatan Liga Desa Nusantara bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat. Tentu bila hal ini dijalankan dengan baik, dikelola dengan baik oleh masing masing desa sesuai anjuran Kementerian Desa.
Ginan Wibawa, SH, sedang menyalami peserta Liga Desa Nusantara
yang dilaksanakan di Desa Malangbong baru-baru ini
“Diharapkan dengan adanya Liga Desa Nusantara ini menjadi penyemangat bagi kaum muda di pedesaan. Serta adanya bibit-bibit unggul yang lahir dalam liga desa ini,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, bila liga desa ini dikemas secara profesional oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), bukan tidak mungkin ke depannya akan menjadi industri depakbola yang lahir dari desa.
” Masyarakat ikut terlibat dan akan menjadi tontotan menarik warga desa. Alur kegiatan ekonomi akan terbangun dari industri olahraga sepakbola ini,” pungkasnya. (Tgr)
Posting Komentar