Sampah
merupakan tempat berkumpulnya bakteri dan mikro organisme. Keberadaan bakteri
dan mikro organisme secara alami memang harus ada untuk mengurai sampah-sampah
tersebut secara alami. Pengolahan sampah yang kurang baik tidak hanya akan
mendatangkan penyakit, namun juga bisa menimbulkan bencana, maka dari itu
perlunya pengolahan sampah secara berkesinambungan agar bisa bermanfaat bagi
masyarakat.
Pengolahan
sampah secara sederhana bisa dimulai dari mengumpulkan sampah, memilah sampah,
mencacah sampah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sampai pada proses
pembusukan secara aktif maupun pasif, hingga menjadikannya berubah dan memiliki
nilai ekonomis bagi masyarakat sekitarnya.
Sampah
organik dari sisa makanan, kotoran ternak, dedaunan dan rumput, dapat diproses
untuk menjadi pupuk kompos. Gas yang dihasilkan dari dalam sampah juga dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar. Penelitian menyebutkan, bila
dalam satu rumah tangga memelihara dua ekor sapi, maka biogas yang dihasilkan
dari kotoran sapi itu cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk memasak
selama satu bulan.
Permasalahan
sampah harus diselesaikan bersama-sama dengan seluruh elemen. Masyarakat harus
dikenalkan akan pentingnya memilah sampah. Bila kesadaran masyarakat untuk
memilah sampah sudah terbentuk, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengolah
sampah menjadi lebih cepat. Pemilahan sampah yang dilakukan di ujung, akan
membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan bila setiap orang sudah memilah
sampahnya masing-masing sesuai kategorinya.
Kesadaran
akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya harus dibarengi dengan
pengetahuan akan bahaya sampah. Adanya manfaat serta keuntungan ekonomis dari
pengolahan sampah, diharapkan membantu tumbuhnya semangat masyarakat untuk
mengolah sampahnya masing-masing. Pun sebaliknya, kesadaran membuang sampah
pada tempatnya tidak akan tercapai bila sarana prasarana yang dibutuhkan
masyarakat tidak memadai. Perlu kerjasama dan dukungan dari pemerintah dan
seluruh elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi, agar daerah bebas dari
bencana sampah. Sumber daya manusia yang terampil dalam mengelola sampah di
lingkungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan sebuah daerah yang
bersih dan sejahtera.
Pelatihan
Pembuatan Pupuk Organik/Kompos di Desa Tanjungkarya Kecamatan Samarang
Kabupaten Garut.
Ginan
Wibawa SH, MH Tenaga Ahli Teknologi Tepat Guna pada P3MD Kabupaten Garut, pada
hari selasa tanggal 19 September 2017, menyampaikan materi pelatihan tentang
pembuatan pupuk/kompos di Balai Desa Tanjungkarya Kecamatan Samarang Kabupaten
Garut. Sekitar 40 orang peserta yang terdiri dari aparatur desa, pengurus
organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat desa mengikuti kegiatan pelatihan ini
dengan seksama.
Kepala
Desa Tanjungkarya, Caca Saeful Hidayat. dalam sambutannya, beliau berpesan agar
para peserta mengikuti Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik/Kompos sampai dengan
selesai. Permasalahan sampah akan melanda Desa Tanjungkarya bila tidak segera
ditangani dengan cepat. Ekspektasi setelah pelatihan ini usai, peserta sudah
memiliki bekal dan pengetahuan untuk mengolah limbah sampah organik menjadi
pupuk kompos yang siap pakai untuk kepentingan pertanian warganya terlebih lagi
kedepannya siap jual.
Di
akhir pelatihan, harapan pemateri kedepannya Pemerintah Desa Tanjungkarya dapat
mengoptimalkan Pemberdayaan Masyarakat Desa, khusunya yang berkaitan dengan
penerapan Teknologi tepat guna, yang bisa di danai dari Dana Desa. Apalagi
sekarang Kementerian Desa PDTT telah membuat Program Inovasi Desa, Pungkasnya.
Suport
Admin***
Posting Komentar